Sunday, December 12, 2010

For you you and you.. yeah you..

For all of you who is in the middle of suffering and lost of hopes and happiness.

Have just got fail or just lost someone special or something that could mean everything.

Have a broken heart or just feel homesick.

Or you who just do not know what is wrong. Have everything in the world but feel lonely. Just like what i feel in this sunny sunday morning.

I gave you this song, enjoy..



I do not expect that someone would sing this song for me.
I just dreaming that He is singing this song for me, because He always does what the song say.
I just too busy thinking about myself and forget Him too much.

I`m so sorry God..

Friday, December 10, 2010

Amazingly Old Man

Kemarin pulang sama partner kerja, 59 tahun, 7 bulan lagi pensiun, hanya lulusan SMA dan tidak pernah kuliah. Tapi Kakek ini kalau kerja terampil sekali, apapun bisa. Dari sekedar motong besi, ngelas, nge-drill, ngerakit stasiun kerja, ngerakit komponen mesin, bahkan sampai membuat sistem agar lampu bisa berkedip setiap mesin press berputar 10 kali. Luar biasa pikir saya. Dan lebih luar biasanya lagi, semua ide improvement bisa beliau realisasikan dengan hanya mengandalkan barang-barang yang biasanya ada di pabrik. Memang syarat improvement tim kami adalah melakukan penghematan dengan tanpa biaya. Yah.. kalau biayanya tak terbatas, apa juga bisa kan ya.. bukan penghematan dong namanya.

Balik kagi ke Kakek. Kakek ini meskipun paling tua, tapi ponselnya paling keren, smartphone Xperia. Satu-satunya orang yang punya smartphone di tim. Well, entah kenapa banyak yang bingung apa istimewanya smartphone di kantor saya. Mungkin karena mereka tidak punya facebook atau twitter pun tidak suka chatting lewat YM atau BBM kali ya.. hehe.

30 menit perjalanan pulang kantor di dalam mobil si Kakek membuat saya sedikit banyak tahu sebagian isi kepala si Kakek termasuk alasan beliau punya smartphone.

saya : "Kek, hp nya keren deh.."
kakek : "Iya, hebat emang ini hp.. bisa macem-macem.."

Obrolan dilanjutkan dengan obrolan jenis-jenis smartphone yang ada di dunia berikut provider yang mengakusisinya di Jepang. Lalu saya kemudian bertanya kenapa si Kakek beli itu benda canggih.

saya : "Kek, emang suka internetan ya di hp?"
kakek : "ngga, saya jarang pake buat internet.. emang agak sayang sih soalnya kan paket internetnya ngga boleh berhenti. Mahal ni rata-rata saya bayar 9000 yen setiap bulan. Kamu rata-rata abis berapa buat hp?"
saya : "uhm... berapa ya.. 2000 yen saja paling mahal."
kakek : "wah murah dong.."
saya : "lho.. terus kenapa pake smartphone kalo ngga buat internetan kek?"

#maaf ya, pikiran saya itu smartphone sebagian besar dipake buat bisa eksis di dunia maya secara lebih mudah lewat ponsel. Obrolan dilanjutkan.

kakek : "iya ya.. ngga butuh sebenernya. Tapi saya pake ini karena dia bisa diinstall aplikasi buat analisis gerakan kerja. Jadi lebih gampang kerjaan."

saya : "oiya ya, banyak aplikasinya, pacar saya juga suka Iphone karena banyak aplikasinya, game terutama. Tapi kek emang ada aplikasi macam itu?"

kakek :"ngga, saya buat sendiri programnya. Pake Java, tau kan?. Itu saya buat dulu di komputer terus tinggal diinstal di hp ini, jadi kalo mau analisis gerakan kerja di pabrik gampang."

saya : "wow Kakek hebat banget. Emang gampang Kek bikin programnya?. Saya juga dulu belajar dikit pemrograman lho waktu kuliah."

kakek :"ya rada susah si, makan waktu. Saya dulu tertarik, belajar sendiri. Lumayan buat ngebantu kerjaan."

ck..ck..ck.. Kakek ini kalau kata Anggun C. Sasmi "Tua-tua Keladi". Saya dulu sempat agak-agak berbangga diri karena diantara anggota tim kerja saya, hanya saya dan si project chief yang punya titel engineer. Lainnya hanya lulusan sma dan berkarier dari mulai level operator. Tapi, Kakek ini lebih "Engineer" dibanding saya. Beliau mampu menganalisis masalah, merancang ide solusi, dan yang lebih penting beliau mampu mengeksekusi ide tersebut menjadi barang yang nyata, real, tidak cuma gambar rancangan di kertas saja seperti tahap paling akhir yang bisa saya buat, hehe. That is the real engineer right?.

Setelah itu saya langsung diam. Meminta maaf sama Allah karena sudah pernah sombong.

Pelajaran berharga yang saya dapat dari si Kakek ini kawan :
1. Experience is the real teacher
.
2. Your knowledge is nothing except it adds value in real life.
3. Kalau belom bisa ngelakuin yang no.2 jangan sombong cuma karena lebih lama duduk di bangku sekolah. hehe..

Obrolan dilanjutkan dengan membahas berita mancanegara. Si Kakek ini wawasannya luas sekali. Saya agak-agak kewalahan mengimbanginya. Sempet agak mau keselek malu waktu Kakek menanyakan soal hubungan sejaran Yahudi, Nasrani, dan Muslim. Untung saja saya masih inget sedikit.

Anyway.. Nice chatt Kek..
:)

Monday, November 22, 2010

Best Friend Forever

I just watched serial How I Met Your Mother season 6 episodes 9. I don`t know the tittle but the hole story was talking about best friends.

The story starts from watching Robin`s television porn kid show. Robin was not alone on that show, she did it with her friend named Jessica who was her BFF (best friend forever) either on that show or in real life. But then Robin said that their no longer a BFF anymore. Then Lily argued that Best Friend Forever is have to be forever. Marshall argued Lily back that they did the BFF thing in high school and no one friends from high school will be forever. Ted replied that he still be friends with his friends from high school. No one believes him and he try hard to prove it.

After watching that show everyone asked Robin why she broke up with Jessica, but Robin did not want to talk about it. Then Ted, as usual use his detectives skill to tray answering that mystery. Ted found that Robin and Jessica broke up since Jessica have a baby. And Robin DO hate babies or kids. Or in easy way Robin dumped Jessica. Lily suddenly freaked out about that. She gonna have a baby and she was afraid that Robin will dump her just like Robin dumped Jessica.

The Lily-scared-to-be-dumped-by-Robin continue after Lily found that Robin said she is going to have their best-friend-thing cream massage alone. all the people thought that Robin was annoyed by Lily because she cannot stop talking about babies. Well after that Lily do the confrontation and they broke up emotionally.

Well in fast way to retell about all the drama, there are three best friend stories, Ted and his high school friend, Robin and Jessica, and Robin and Lily. And all end up with happy endings. Ted proves himself that he and his high school friend are still a best friend. His friend even invite Ted to be his best man on his wedding. Lily apologized to Robin about what she had said and so did Robin. Robin even said that she would hate almost babies in the world but not lily`s babies. She is gonna love them and she will pick up everything for them. And the perfect ending is Robin and Jessica get back together. The true story is Robin did not dumped Jessica. But Jessica did it. And the reason is just like Ted said, because Jessica has a baby. She said that she will not still doing best friend thing like what she used to do with Robin anymore. Well in the end she found that she is doing wrong. The old best friend get back together thing was perfected by this heart warming song :

hey beaver come on
when you feel alone
just pick up that phone
and i`ll be there to share my ice cream cone

two beavers are better than one
dadadadadadadadadadada..
two beavers are better than one
they´re twice the fun, ask anyone
a second beaver can be second to none

two beavers are better than one

oh you`re my favorite beaver...

This episode remind me with my own old best friend story. My old best friend from junior high school, hell yeah pretty old enough. But different with all the stories above, i can say that mine has a worse ending. If Ted was invited to be his best friend`s best man, i did not even invited to her wedding party. This is not because i have baby, even i`m not married yet now. Then why? i don`t even know. Maybe because of the distance, because we have different life, different surroundings. Well we went to same college but i can say that we are not doing some best friend thing like the old days anymore. Maybe she think that we are no longer best friend anymore or maybe we are not even friends. Actually i have same opinion with Lily that friends will gonna be last forever. Although we are no longer seeing each other or do everything together again, but i never dumped my friend and call them not my friend anymore. At least i will still invite them to my wedding.

You know what, i still can feel this hurt feelings. When i found out that i`m not invited. Maybe she has reason that she has limited budget that made her could not invite all people she wants. But i still can not believe that i`m out of the line. Even if she invited me, she knew that i wont be able to attend to her wedding (because i was in Japan and still i am now) so she did not have to make and extra budget for inviting me. All i believe is just now i am out of the line, i am out of the-people-who-worth-enough-to-be-invited-for- line. I still can not believe it. Once i asked her about me not being invited thing, and all that she said was "she had limited budget so she do not invite her junior high school friends".

I remember the last time we met. It was the day when i invited her to have lunch with my mother. I invited her in order to tell her one of my big news : "I am going to Japan for three years and i need your support". And then she told me about the guy. The guy who she thought that he is the one. The one who she will marry with. And there he is. She is marrying him.

I take that as our last best-friend-thing we did together dear friend. Our last "sharing ice cream cone". Since you wont share your big day with me. I am still keeping your wedding gift on my cupboard though. I meant to give it to you when i had chance to came back to Indonesia at one of my business trip. But unfortunately you was very busy preparing your big day. You know what on that day i was waiting for your invitation but hell yeah all i could do was taking my deep breath when i saw your wedding picture suddenly came up on facebook. Aaand I realize i was not invited.

I`m so sorry i could not help you anything. And now you already have a son. Congratulation! hope he will grow as an awesome child. I am happy for you.

Oh.. two beavers are better than one ... dadadadadadadadadadada..

Well maybe i am to much for meaning all the "not be invited" like this. But i just want to tell you that it was hurt. And still it is..

Sunday, September 12, 2010

Leadership

Pernah nggak jadi seorang pemimpin?. Yah macam ketua kelas, ketua kelompok, ketua OSIS, ketua panitia, ketua angkatan, dan ketua-ketua lainnya. Atau kalau di bagian kantoran mungkin pemimpin itu ya setiap jabatan yang punya anak buah, macam supervisor, manager dan jabatan lain diatasnya, hingga presiden direktur.

Ngomong-ngomong soal pemimpin, saya ini paling takut ngambil jabatan ini. Entah kenapa padahal bapak saya itu mantan ketua RT tiga periode berturut-turut. Saking lamanya Bapak jadi ketua RT sewaktu Bapak sudah lengser pun panggilan saya masih si "anak pak RT". Terus Bapak juga sekarang masih jadi ketua perkumpulan keluarga besar buyut (itu loh, yang suka ngurus-ngurusin silaturahmi keluarga besar), demen banget jadi imam di masjid sewaktu masih domisili di Jakarta, sempet jadi direktur perusahaan ciptaannya sendiri juga, sayang nggak bertahan lama. Oiya Bapak juga pernah jadi ketua KPPS waktu pemilu 2004. Wah banyak deh pokoknya. Intinya sih bapak saya itu tipikal leader sekali, suka banget jadi pemimpin, kalo kata mama sih banci tampil hehe, ah tapi nggak juga, Bapak emang suka banget ngatur orang. Kayaknya tangannya bakal gatel-gatel deh kalau berdiam diri tidak mengatur sana sini. Polisi yang nilang dia aja malah balik diceramahin cara yang bener ngatur lalu-lintas, belum lagi petugas yang ngurusin pembuatan SIM juga dia ceramahin sampe keki akhirnya Bapak bisa dapet SIM nya ngga pake nyogok tapi prosesnya cepet, terus lagi sekarang Bapak juga jadi koordinator yang ngurusin penggantian tanah proyek Banjir Kanal Timur yang sampe sekarang nggak cair-cair karena lagi sengketa, padahal yah si Bapak kan sekarang domisili di Brebes kok yaaaa Dia yang ngurusin sih, kan yang masih di Jakarta banyak. Well, that is just Him. Always want to take responsibilities for whatever he think he could handle. Makanya saya juga nggak heran, walaupun Bapak itu anak terakhir dari 8 bersaudara, but he always be the one who be asked to make decision for the family. He always have a vision of something. He always know what is right or wrong. He always have so many suggestion and it is sooo easy for him to say "Okay i will handle this". Oooh I`m so proud of him.

Tapi yaa.. entah kenapa jiwa leadernya itu kok ya tidak menurun ke saya. Saya itu paling ogah deh disuruh jadi pempimpin. Awalnya saya sih dulu selalu jadi ketua kelas waktu SD. Hahaha.. gila kalo diinget-inget dulu saya gokil juga jadi anak kecil. Jadi waktu hari pertama masuk SD, kami disuruh baris mau masuk kelas, terus ibu guru menyapa anak murid untuk pertama kali, biasalah memperkenalkan diri. Terus ibu guru langsung bertanya "siapa yang mau jadi ketua kelas?". Nah saya ini sebagai lulusan terbaik TK saya waktu itu (aseli lho, saya dapet hadiah uang Rp. 50 ribu rupiah karena jadi lulusan terbaik kata mama dan ini patut dibanggakan hahaha) selalu diajarkan untuk berani nunjuk tangan, jadilah saya tunjuk tangan sejadi-jadinya tanpa takut, daaaan cuma saya aja dong yang nunjuk, hahaha. Pasti mama saya kalau lihat senyum-senyum bangga deh. hehehe.. Nah dari situlah awal karir perketua-an kelas saya dimulai. Sampai akhir kelas 6 SD kalau tidak salah saya selalu jadi ketua kelas. Selain karena udah dikenal guru (ketua kelas gitu loh, hehe) kenapa ibu guru selalu menunjuk saya jadi ketua kelas? Yup karena saya galak. hahaha.. Saya itu ngga takut marah-marahin orang yang males piket, laki-laki sekalipun. Laki-laki seumuran waktu masih SD kan badannya masih pada kecil-kecil ya, saya marahin pada takut deh hehehe..

Ok.. tapi sepertinya karir kepemimpinan saya itu mentok sampai lulus SD saja. SMP sampaaaaaai dengan saat ini saya merasa lemah dibidang ini. Jadi dalam sebuah tim kan manusia itu bisa dibagi menjadi tiga tipe, tipe leader, konseptor atau eksekutor. Leader ya sesuai namanya yang bertugas memimpin anggota yang lainnya, memberikan arahan, dan memberikan keputusan. Konseptor itu sesuai namanya pula adalah si pembikin konsep, pencetus ide, perunut langkah-langkah detail, pemikir lah, ibaratnya si arsitek dalam tim atau si penyusun strategi. Nah kalau eksekutor ya orang yang ahli melaksanakan apa-apa yang sudah dikonsepkan, eksekutor ini biasanya orang yang sangat kenal dengan lapangan, tau hal-hal yang praktis soal lapangan. Nah kalau saya sih merasa saya itu lebih cocok di konseptor. Tipikal orang Indonesia yang jago berkomentar, punya banyak ide solusi tapi nol besar dalam bertindak.. hehehe.. Daaan saya itu susaaaah sekali mengambil keputusan. Disinilah masalah utama saya soal hal pimpin-memimpin.

Well.. manusia diturunkan ke dunia untuk menjadi pemimpin di bumi ini, so we have to be a leader someday. Dan berhubung saya sedang meniti karir di dunia pekerjaan saya sedikit banyak mulai membutuhkan keterampilan ini. Keterampilan memimpin orang yang sebenernya sangat saya harapkan bersifat dominan di gen tubuh saya yang diturunkan Bapak. Tapi sayang sekali, saya ini kalau mau beli apa-apa aja harus ditemenin sama pacar atau sama siapa gitu buat nunjuk salah satu dari sekian banyak pilihan yang saya sudah sortir. Hasil tunjukan mereka lah yang saya beli. Saking ngga bisa ngasih keputusan. Saking takutnya ngambil resiko kalau barang yang saya pilih jelek. Hehe.. nah ini dia. Ini dia alasan terbesar saya mengapa saya sulit memutuskan. Saya itu terlalu takut menerima resiko. Saya paling nggak mau disalahin. Jadi paling ngga kalau barang yang saya sudah beli itu tidak memuaskan, saya bisa dalam hati menyalahkan si pacar atau teman yang sudah bantu saya memilihkan belanjaan saya itu. Hehehe.. yang penting di dalam pikiran saya sendiri, itu bukan salah saya. Jadi saya tidak bete-bete amat. Tabiat yang aneh. Iya, saya tahu.

Nah, penyakit tidak berani ambil keputusan ini yang jadi masalah saya. Kalau saya begini terus jenjang karir saya mana bisa naik. Gimana mau jadi manajer atau direktur perusahaan, atau bikin perusahaan sendiri kalau buat keputusan saja sulit. Ah saya tau, saya tidak berani ambil resiko lebih tepatnya. Saya kerap kalah sama rasa takut "gimana kalau keputusan saya salah", terus "yah gara-gara saya proyeknya jadi gagal deh" terus "perusahaan rugi deh" dan lalu kemudian cap gagal akan terus ada di jidat saya sampai seterusnya selamanya.. aaaaaah nggak mau aaaah takuuuuuut..!!.

Sepertinya saya harusnya ambil matakuliah risk management waktu kuliah dulu. Biar nggak gini-gini amat.

Sunday, June 20, 2010

Happy Pictures of Mine

I need to feel happy.. This loneliness is getting worse. And the rain on this weekend make it perfectly bad. So i open my photo collection.. look for a nice picture. I found a lot. Smiling friends, smiling mom, dad, little sis, and big bro, and my own smile when i was around them.

With my fam at Karimunjawa

One of joy full week end in Jakarta

Wedding means happy to see one of friend`s big happiest day, reunion and big big smile.
and i`ve missed lot of those moments

With Kico-Moli-Vidi. Pretend to be Saman-ers. Haha..
Quality time with friends. Heart warming.

That makes me smile a little, i feel warm and that`s good, but then the willingness to be home is getting bigger. And that`s not good. Desperately i put `Menanti Akhir Maret 2012` on my YM status. The time i could being around them easily again. Then suddenly i realize that i still have about 2 years to wait, No...i don`t wanna wait. I could not help myself but crying. And that`s really not good.

I have to find another picture. I have to remember the happy part of being here.

I found some, those when i had fun with Batari and Ubi on the Winter Holiday last year.

Counting down moment at Odaiba


Disneysea

That makes me feel a little better, then say `Oh i exactly have a life here` to my stupid head, smiling, and I stop crying. And that`s good. But then it makes me want to go to Tokyo again. And the next holiday is on August, still so long.. The worse part is, before summer holiday comes, i still have that big project that always makes my head kind of overheat. Then loneliness come again, and also the fear.. and that`s not good again.

I have to find another picture. Not only the happy part of being here, but the lucky part of being here.

I found the perfect one. That`s when i spent all of my spring week ends going around Osaka, Kyoto, and Himeji just to find the perfect place to see this Beauty Sakura. I enjoyed them so much. I feel like in heaven every time i sit under those trees. The perfect part is i could enjoy that moment alone. And i did not feel lonely at all. Oh Sakura.. i love you..

Look at them closer

Enjoy the heavenly shape, start dreaming,

and feel happy

I start dreaming. Remembering the moment i sat under them. You know what, i always want to take them home and put them to cover my bed, then sleep on them, but that mission is very difficult. No one allowed to pick them. And the most difficult mission is i always want that my wedding party could be held under a lot of full bloom sakura trees. Hahaha.. wait.. i laughed!

Oh i really feel better now. Thanks Sakura. You are my loneliness healer.

Then.. I click the slide show button on my Sakura album, play the music, and go to sleep, continue dreaming..

Friday, June 18, 2010

Bukan Cinta Biasa

Jatuh Cinta.. Kasmaran..
Rasanya berdebar-debar.
Kupu-kupu hinggap lagi di dada.
Senyum-senyum sendiri.
Bahagia.

Saya tidak sedang jatuh cinta beneran. Maksudnya, sepertinya perasaan saya itu sudah mati rasa buat jadi kasmaran kayak jaman PDKT yang deg deg serr itu.

Tapi lagu romantis ini dengan ajaibnya bikin saya deg deg serr. Mata ini otomatis merem sambil ngebayangin ada yang nyanyiin lagu ini buat saya. Oh.. Tersipu-sipu.. hihihi..




NB : Saya ngga sama sekali ngebayangin Pacar, atau pria manapun loh, bahkan si Afgan sekalipun. Cuma suaranya Doi emang deh, merdu jantanisme yang dahsyat dilengkapi dengan syair dan melodi yang romantis gilak. Perpaduan sempurna yang membuat saya klepek-klepek.

Mmmhh.. dengerin lagi ah.. ^^

Monday, June 14, 2010

Lebih Beruntung dari Pemulung

Di tengah-tengah keluhan ingin berhenti bekerja.. Ingin menikah saja lalu jadi ibu rumah tangga biar tinggal menadah uang ke suami dan dandan ke salon lalu jemput anak ke sekolah lalu belanja-belanja ke supermarket menghabiskan gaji suami (hee..he). Tiba-tiba saya lihat video, video tentang Ibu dari teman SMA saya yang mendirikan sebuah sekolah buat anak-anak para pemulung sampah.

Di video itu Bapak dari salah satu siswa berbicara `Saya ya maunya sih dia maju, jangan kayak saya lah, Saya cuma bisa mungut, ngga bisa apa-apa. Maunya sih jualan tapi nggak punya modal saya. Jangankan duit gede, duit cepek aja ngga punya saya`.

Dess..

Saya membayangkan kalau saya yang jadi si Bapak. Harus berjuang mencari nafkah, tanpa punya pilihan lain selain harus menyusuri jalan panas-panas, mengorek sampah yang bau hanya demi perut. Pikir..pikir..pikir.. Rasanya omelan senior yang jadi sumber derita saya di kantor itu jauuuuuh lebih ringan dari derita si Bapak. Ah... manja sekali saya begitu saja sudah berkeluh kesah setiap saat.

Iseng saya klik google lalu search `pemulung` di bagian foto. Dan saya menemukan ini :

Sumber : http://dhannyandayuniarr.wordpress.com/2009/01/18/pemulung-dilarang-masuk-komplek/pemulung-cilik3/

Kembali dessssss...
Belakangan saya memang hampir setiap hari dimarahi, dan saya rasa kata-katanya cukup menyakitkan. Tapi setidaknya saya tidak pernah diancam sampai mau di mutilasi segala. Hiiii... Naudzubillah..

Yah.. Video ibu teman SMA saya ini nampaknya teguran dari Allah buat saya. Bahwa saya itu jauh lebih beruntung, paling tidak jika dibandingkan dengan nasib pemulung. Paling tidak saya itu tidak harus jalan kaki panas-panas cari tempat sampah untuk dikorek-korek seperti ini:

http://www.chip.co.id/gallery/showphoto.php/photo/2179

Paling banter saya cuma harus keliling pabrik, panas memang, tapi saya bisa sesuka hati melarikan diri ke tempat ber-AC. Oh.. bahkan saya lebih beruntung dari operator mesin yang harus berdiri di depan mesin terus-menerus.

Tidak-tidak.. beban saya masih terlalu ringan dibandingkan si Bapak pemulung. Saya pikir-pikir lagi kondisi saya. Rumitnya proyek, panasnya pabrik, sulitnya orang pabrik, sulitnya bahasa Jepang, dan deretan omelan senior yang kerap bikin saya sakit hati. Halaah.. bukankan itu biasa saja..

Ah.. manja sekali saya ini..

Sunday, June 6, 2010

Make A Wish

Yang Maha Kuasa,

Terimakasih atas apa yang telah Engkau berikan kepadaku,
Nikmat hidup hingga kini
Nikmat Islam
Kesehatan
Kasih sayang orang tua
Kasih sayang keluarga
Teman-teman setia
Kemudahan studi
Bahkan kemudahan mendapatkan rizkiMu..

Maafkanlah aku yang sering lupa..
Lupa bersyukur
Lupa menyembahmu
Menyalahgunakan kemudahan beribadah dariMu

Tuhanku..

Diumurku yang kembali bertambah ini
Izinkanlah aku tetap memohon kasih sayangMu
Izinkanlah aku tetap memohon belas kasihMu

Tak ada yang bisa menolongku selain Engkau

Ya Rahman Ya Rahiiim..

Berkahilah sisa umurku..
Bahagiakanlah aku di Dunia dan Akhiratmu..

Saturday, February 27, 2010

The meaning of Smileys..

I love smile and smiling..
Smiling make me look cute (huahaha).
See a smile make me feel better.
I love to see My mom and Dad smile and laughing.
I feel happy when i see my friends smiling and laugh.
It really makes me feel happy.

Through this weakness ill be strong with their smile.
I always bring a camera to take their perfect smile.
And i use their smile to encourage me.
Just by seeing those photograph.
Oh smile.. You are my drugs.. You heal my pain..
Thanks God to create the thing smile.

and everyone.. lets say cheese! give me your perfect smile!
Arigatou..!

Accidentally in...

Untuk kesekian kalinya saya berada di Bandara Soekarno Hatta untuk penerbangan pukul 20.15 dengan maskapai Singapore Airlines. Indonesia minggu itu sedang long weekend, jadi kamis itu bandara penuh dengan orang-orang yang mau liburan mungkin. Dan bodohnya saya tidak peduli, saya tidak mengantisipasi untuk ber-good bye-ria dengan Kico dan menuju tempat cap-cap-an imigrasi lebih cepat. Pasalnya saya sedang benar-benar mellow, tidak mau pergi, berat sekali meninggalkan Indonesia dan bersama sipit-sipit itu lagi. Baru kali itu saya menangis karena mau pergi (atau kembali) dari Indonesia. Biasanya saya selalu gembira atau biasa-biasa saja. Well sebenarnya saya tidak mau curhat tentang ini, intinya saya cuma mau bilang kalo saya tidak peduli bandara penuh dan santai-santai menuju imigrasi karena saya masih mau berlama-lama berkeluh kesah dengan Kico di kedai Burger (entah apa namanya ) yang mahal dan rasanya masih enakan McD.

Setelah akhirnya tiba-tiba perasaan deg-degan datang seolah memberi tanda `ini kalo ga cepat pergi bakal ketinggalan pesawat dan nanti dimarahi lagi` saya sudahi saja sesi menangis dan pergi menuju cap-cap-an imigrasi. Buseeeeet antriannya panjang banget!. Deg-deg an makin kencang. Yah mau gimana lagi, mau nyerobot tapi nanti diamuk masa, argh! tiada pilihan selain mengutuki diri sendiri dan orang-orang yang pada mau liburan.

Setelah beberapa lama mengantri dengan gelisah, saya lirik jam tangan, pukul 20.00, OMG biasanya lewatin cap-cap-an imigrasi ini ga lebih dari 5 menit ini udah 15 menit ko masih ada 5 orang lagi di depan, aduuuh 5 menit lagi gate ditutup niii (menurut aturan `boarding gate close 10 minutes before departure time` tapi berdasarkan pengalaman saya itu cuma berlaku di bandara Singapore dan Jepang si, biasanya di Indo ngaret, cuma siapa tahu lagi tepat waktu, jadi tetep deg-deg-an hehe). Okay, berarti siap-siapin kaki untuk berlari kencang menuju gate D1.

`Tik-tok-tik-tok... Yes! giliran saya!`, Akhirnyaaaaaa.
`Mbak, penuh banget ya Bandara`, mencoba curhat.
Mbak-mbak cap-cap-an imigrasi, `siiiiiiing......`, no respon.
Mungkin dalam hati dia bilang, `curhat aja lo mbak`.

Sial.. hahahaha.. Setelah si mbak cap-cap-an imigrasi no respon mengecap semua dokumen, saya lariiiiiii sekuaaaat tenagaaaaaaa.. hyaaaaaaaaat!!!! sambil liat papan mencari-cari gate D1. Kaki udah lemes sekali, kepala sudah pusing, jangan pingsan..jangan pingsan.. tetap berlariiiiii ayo Uqiiiiii... Dan tiba-tiba (sebenarnya ini intinya yang pengen diceritain dari tadi.. hihihi) hop..hop..hop ada pria tinggi beralis tebal, bukan orang Indonesia mungkin bule Amerika juga berlari mendahului saya. Kakinya panjang, jadi larinya cepat, dan dia menggunakan jas, rambutnya tidak cepak dan belah pinggir dan Dia ganteng!. Melihat itu bule lari-lari jadi terhibur. Pertama : karena dia Ganteng, Kedua : Jika dia satu penerbangan sama saya maka bukan cuma saya yang telat (entah kenapa saya selalu merasa lebih tenag jika yang berada dalam kesusahan bukan saya sendiri tapi ada temennya yang sama-sama susah juga, hehe). Eh tapi..eh tapi.. yang kedua kan belum tentu. Siapa tahu beda penerbangan, yaaaah.. Mari kita tanyakan saja!.

Masih sambil berlari-lari saya mencoba mengejar si bule, dan setelah hampir sejajar saya beranikan tanya. Dan beginilah percapakannya:
saya : `Singapore Airlines Sir?`.
Bule : `Yes, SQ`.
saya : `Mee too`. Tiba-tiba berfikir SKSD banget gw. Terus masih PD nanya lagi.
saya : `for 20.15 Sir?. Ini pertanyaan untuk menegaskan bahwa saya mencari teman dalam kondisi yang sama. Lalu si Bule tersenyum dan melihat Boarding Pass nya.
Bule : `em.. Yeah! 20.15. Gate D1!`.
Yes.. saya ada temennyaaaa!! Bule Ganteng! huahahaha.. Tiba-tiba kaki ini jadi kuat, tidak lemas lagi demi menyamai kecepatan lari si Bule. Dan tiba-tiba si kaki jadi tambah kuat lagi karena si Bule berkata sambil tersenyum : ` Dont worry.. We`ll make it..` Oh Bule, u use the word `we`. Itu benar-benar mengartikan kalau saya tidak sendiri (kalo yang ini ada nuansa romantisnya huahahaha). Dan tiba-tiba si jantung yang tadinya deg-degan jadi tersipu-sipu.. huahahahaha.. Accidentally in.. (apa yaaaa....)

Dan si Bule benar. Gatenya masih dibuka, dan ternyata masih banyak penumpang yang mengantri di belakang saya dan si Bule. Kali ini saya selamat. Horeee... Thanks God.. Alhamdulillah..

Monday, January 25, 2010

Selfish love letter..

23rd January 2010, your 23rd birthday.

I`m sorry I have to be far away from you. I`m sorry..
I`m sorry I`m too lazy to buy telephone card so I did not call you in the middle of the night..
I`m sorry I`m not the first one to say happy birthday to you..
I`m sorry I did not say any wishes until you ask for it..
I`m sorry for being such as a very bad girlfriend ever for you..
I`m so sorry for always make you insecure..
I`m so sorry for always make you sad..
I`m so sorry for several big fight that made you loss control of yourself..
I`m so sorry.. that you seems like always begging, asking me to love you as much as you always do it for me..

I`m so sorry that in this relationship we are not even.. You too much give and so do I.. too much take.

I`m sorry.. I`m sorry.. I don`t know how many sorrys i have to say to you. For 4 years of whatever that you always give to me to make me happy. I`m so sorry.

All I can say is sorry.. sorry.. sorry.. I don`t want you to be afraid of loosing me, that always make you weak and i always hate it. And i realize that all of this is not your fault, i made you feel it. My attitude made it. I`m a selfish jerk girlfriend. I knew it since i asked you to be mine selfishly.

I don`t know what to do now.. When you ask my feelings.. I don`t know.. I don`t wanna loose you.. And i really do not wanna loose you. That is all i can say.. Not changed.. like 4 years ago.. when you asked me, i just could say that I need you.. selfishly..

And this is me.. Just can say sorry for you.. selfishly..

Sunday, January 24, 2010

Cooking heals heart..

Saya sebenarnya tidak suka masak, apalagi bisa. hehe.. Tapi sejak hidup di sini (baca Jepang) saya jadi sering masak. Alasan saya jadi sering masak adalah :
1. Kalau beli di luar mahal.
Iya.. kalau beli diluar, saya biasanya mengeluarkan sekitar 1000 yen buat makan besar. kalau dirupiahkan dengan nilai tukar 1 yen = 100 rupiah berarti saya harus keluar 100 ribu rupiah setiap kali makan. Yaaa.. sebenarnya si wajar-wajar saja dengan pendapatan yang saya terima, tidak mahal tapi juga sangat tidak murah. Tapi kalau saya harus mengeluarkan 1000 yen setiap kali makan ya tekor juga, apalagi kalau saya bandingkan nilai uang itu kalau saya hidup di Indonesia, hehe.. Jadilah saya agak-agak sayang kalau harus sering-sering makan diluar.

2. Di luar makananya ga enak kalau bukan babi.
Iya.. rasanya itu kalau gak hambar ya asam. Tidak enaaak!. Jadi kalau pada bilang makanan Jepang enak, itu makanan Jepang yang di Indonesia saja mungkin. Karena rasa makanannya sudah disesuaikan dengan lidah orang Indonesia. Saya sudah beberapa mencoba beberapa makanan baik di kantin kantor atau di restoran, tentunya yang boleh saya makan, dan saya tidak pernah suka. Sekali-sekalinya saya makan spagheti di kantin restoran dan itu enaaaak sekali tapiii ternyata eh ternyata itu ada babinya hahaha..

3. Malas pergi keluar malam-malam.
Iya.. malas sekali! Sudah mahal dan tidak enak, apalagi yang menyemangati saya untuk naik sepeda melawan angin dingin winter menuju tempat makan terdekat?. Paling jawabannya cuma kalau sedang bosan berada di apartemen dan lagi pengen jalan-jalan. Itu pun berarti sebenarnya saya bukannya sengaja pergi keluar untuk makan, tetapi karena saya ingin jalan-jalan jadi saya harus makan diluar kalau sudah lapar.

Begitulah.. sepertinya saya terpaksa sekali ya untuk masak. Tapi-tapi akhir-akhir ini saya jadi sukaa sekali masak. Perasaan suka ini sudah ada sejak sebulan yang lalu. Entah kenapa memasak itu rasanya bisa bikin saya senang sekali. Mulai dari memilih bahan makanan untuk dimasak, memotong-motong bawang dan sayuran, menentukan mana bahan yang harus dimasak terlebih dahulu, menebak-nebak takaran garam, merica dan bumbu penyedap, menentukan kombinasi warna masakan (kalau warna-warni jadi cantik dan seru kan.. hehe) dan menebak-nebak itu masakan sudah cukup matang apa belum. Rasanya seperti sedang mengerjakan sebuah proyek besar!. Haha berlebihan memang, apalagi jika melihat kenyataan bahwa bumbu yang saya pakai disetiap masakan itu tidak jauh-jauh dari bawang merah, bawang bombay, bawang putih, cabai, garam, merica, bumbu penyedap, dan sudah cuma itu saja. Apapun bahannya, mau itu sayuran, kentang, ikan teri, ayam, nasi goreng, mau itu di sayur bening atau goreng biasa, semuanya cuma pakai bumbu itu. Oiya, saya lupa menyebutkan satu bumbu andalan saya, terasi. Iya.. ini beberapa hasilnya :


(teri kacang ikan asin)


(ikan asin tumis bayam)


(ayam balado)

(balado ati ampela)

Dan mungkin ini bisa jadi alasan saya jadi sering masak yang terakhir :

4. Memasak membuat saya bahagia.
Iya.. seperti yang sudah saya bilang sebelumnya bahwa saat memasak saya seperti sedang mengerjakan proyek besar, menyenangkan, penuh tantangan, dan setiap selesai masak, melihat bentuk masakannya saja sudah bisa membuat saya puas apalagi saat saya merasa kalau makanan yang saya masak enak (padahal bentuknya ga ada bagus-bagusnya sama sekali dan rasanya pun sama disetiap masakan karena bumbunya sama semua, hee..).

Memasak sekarang sudah seperti obat hati saya, akhir-akhir ini, sejak saya selalu merasa tidak bisa meng-handle masalah di kantor, sejak senior saya pernah bilang kalau saya tidak ada gunanya pergi ke Indonesia untuk mengerjakan proyek itu, sejak senior saya bilang kalau saya terlalu banyak menerima gaji dari kantor karena saya tidak menghasilkan apapun, sejak semua pekerjaan yang saya telah buat tidak pernah dia ikut sertakan untuk dipresentasikan, sejak itu saya seperti melampiaskan semuanya saat memasak. Sepertinya saya ingin menampis semua kata-kata itu dengan menunjukkan kalau saya bisa menghasilkan sesuatu, dan saya belum dapat ide untuk itu lewat karya saya di kantor, jadi saya lampiaskan saja lewat memasak. Memasak sepertinya sudah menjadi proyek hiburan saya.

Sebenarnya, saya biasanya cukup bercerita untuk menghilangkan sedih saya, tetapi jarak dan kesibukan masing-masing sudah membuat kebiasaan bercerita ini jadi sulit dilanjutkan. Dan saya sepertinya sudah terbiasa dengan kondisi ini. Bukannya saya jadi tidak butuh bercerita, saya tetap butuh, tetapi saya tidak mau memaksakan diri, saya harus bisa sendiri, inikan salah satu resiko pergi jauh.
Untungnya saya masih punya kompor, panci, penggorengan, talenan, pisau, bawang-bawangan, bumbu penyedap, dan terasi yang bisa membantu saya menghibur diri. Kini mereka partner kerja saya yang loyal, paling kalau mereka ingin menegur saya karena tidak bisa mengerjakan ‘‘proyek‘‘ dengan benar mereka hanya bisa jadi gosong, dan itu pun tetap menghibur saya hehe..
Yeah.. cooking heals my heart..