Tuesday, May 29, 2007

Mereka saja berjuang.. Aku??

Pekan ujian yang baru saja selesai pukul setengah dua siang tadi membuatku lega...

Berakhir pula perjuangan semester ini meskipun harus ditutup dengan ujian Analisis Keputusan yang soalnya penuh dengan hitung-menghitung.. tidak sukses.. sial batinku.. kenapa waktunya hanya 90 menit?? sementara soalnya penuh hitungan-hitungan.. Sudahlah.. relakan saja.. lupakan..

Melupakan Ankep, Pengkua, Otomasi, PTI 2, Ektek (hanya ini yang kutahu berakhir manis.. haha..!), dan PO mungkin yang bisanya aku lakukan di tiap akhir semester selama tiga tahun aku menimba ilmu di Institut yang dengan usah payah aku berjuang untuk dapat meraih satu predikat mahasiswi disini.. Tapi kini aku justru ingin mengingat-ingat apa saja yang sudah aku lakukan selama tiga tahun disini.. Apa yang telah aku balas untuk doa Ayah Bunda, untuk keping demi keping uang kuliah dan uang hidup di Bandung, dan terutama untuk kesempatan dariNYa yang mengabulkan keinginanku..

Dimulai dari semester pertama.. kedua.. ketiga... keempat..kelima... dan keenam...

sudah tiga tahun rupanya... Aku tidak ingat lagi semua mata kuliah yang aku pernah pelajari..hanya namanya dan mungkin nilainya saja yang aku ingat.. Materinya?? tidak sama sekali??? haaa mau jadi apa aku nanti???

Mau Jadi Apa Aku Nanti???

Aku jadi teringat akan berita yang aku lihat beberapa hari yang lalu.. Mengenai perjuangan anak-anak sd untuk sekolah.. entah di daerah mana.. Anak-anak Sd di dareah tersebut harus menyeberangi sungai terlebih dahulu untuk sampai ke sekolah mereka.. berbasah-basah ria, menyemplungkan badan mungil mereka ke air lalu berjalan melawan aliran sungai sampai ke sisi seberang.. haaa... bagaimana kalau alirannya deras!! mereka kan bisa hanyut..

Kembali aku mengingat-ingat apa yang telah aku lakukan selama ini.. aku sering bolos kuliah, untuk hanya membuang-buang waktu mengobrol di tempat makan, untuk nomat, atau untuk tidur.. haaa.. padahal aku tidak perlu menyebrang sungai untuk sampai ke tempat kuliah..

Aku jadi malu.. terharu.. merasa hina... bercampur jadi satu..

Sewaktu aku melihat berita tentang liputan anak-anak itu.. aku jadi ingat adikku yang juga masih sd, membayangkan kalo dia yang harus seperti itu.. haaa... kasihan sekali..!! mereka tabah sekali... mereka hebat sekali..

Aku mau punya daya juang seperti mereka, seperti dulu waktu aku masih sd, aku malu kalo bolos sekolah, dan bangga kalo aku tidak pernah absen sekolah. Sekarang perasaan itu sudah hilang.. diganti dengan rasa malas tak terhingga membaluti tiap hari kuliah.. padahal sekarang jadi suka pusing sendiri tidak punya kerjaan..

ah aku memang terlalu banyak mengeluh.. tdak seperti anak sd itu.. adek, aku malu pada kalian... hikshikshiks...

Aku hanya bertanya..

iya.. aku hanya ingin bertanya.. apakah semua orang di negeri ini memang berkarakter penjilat??

Sedih sekali ya judgement itu..

Pertanyaan ini terlontar begitu saja dikepalaku saat perjalanan dari rumah ke Bandung minggu lalu..

Aku hanya heran.. aku merasakannya sendiri..

Kenapa si?? seringkali seorang yang berasal dari keluarga yang lebih "berlebih" rasanya kok mendapat perlakuan yang lebih juga.. Entah kenapa pertanyaan itu aku jawab sendiri dengan semburan "dasar matre"!!.

Aku sedih sekali..

Aku merasakannya sendiri.. Dunia berputar, dan sekarang aku melihat hidup dari sisi lain.. sisi yang merasa ini tidak adil..

Pertanyaan lain, kenapa si seseorang seringkali dinilai "lebih" ga jauh-jauh dari materi??
Alhamdulillah aku berada di ITB, dimana aku diajar oleh dosen-dosen yang mempunyai harga diri untuk menilai suapan itu adalah suatu penghinaan. Balik ke pertanyaan diatas, kenapa si orang ko suka semena-mena memperlakukan orang yang ga punya kelebihan materi atau yang materinya lebih sedikit?? Argggh.. Dasar tidak tau terima kasih..

Aku mengetik ini dengan menggunakan baju BU yang berslogan "Money is not the everything but everthing needs money". Tapi hai seseorang yang berotak matre untuk hanya mendapatkan uang tambahan membeli perhiasan! itu bukan berarti anda bisa seenaknya aja sama orang yang ga punya apa-apa...

Hey, jangan harap ku tak bisa melawan.. aku masih punya otak.. Dasar otak matre..

Dunia berputar.. dan selalu berputar.. ingat itu..!!!

Haaah.. aku jadi jengah.. Mudah-mudahan di Indonesia lebih banyak orang yang mempunyai otak menghargai daripada otak matre..

Wednesday, May 9, 2007

IP oh IP

Sedih sekali.. postinganku hilang ntah kemana rimbanya.. sudah berpanjang-panjang...

Yasudah.. mungkin aku tidak boleh berlama-lama lagi di depan internet.. harus belajar ektek..

Memenuhi harapan bunda.. IPK 3 koma.. harus ada komanya..

Tuesday, May 8, 2007

ya.. sekali lagi aku marah..

Ya..ya.. sekali lagi aku membuka bendungan amarah yang meluap-luap sabtu malam kemarin..

Diawali dengan ketidaksukaanku pada salah satu penari. aku tidak suka sama sikapnya yang selalu mengurusi gerakan orang lain. Berkomentar melulu kerjaannya,,
"uqi kecepatan, uqi kurang maju lututnya, uqi cepat sedikit, uqi salah,, uqi gimana sih!!!"
ya Tuhaaan.. kenapa posisiku harus berada disamping dia..

Padahal menurutku diantara 11 penari lain dialah yang paling tidak bagus gerakannya, sudah paling tidak hapal, latian jarang, ngomel2 muluk kerjaannya.. pengang saja sudah kupingku ini mendengar suara-suara komentar dengan logat Acehnya.. Ketertarikanku pada logat aceh yang kudengar dari penari-penari aceh lain hilang sudah setiap kali mendengar suara perintah dari dia.. Astaghfirullah...

Hatiku sempat senang,, entah itu senang biasa, senang sekali, atau apalah namanya yang jelas aku senang saat disuatu malam latihan, salah satu penari yang kukagumi mengeluarkan suatu pernyataan bahwa akan ada penari yang tidak diikutkan jika dinilai tidak berkualitas... Sepintas tanpa sadar aku mengucap Alhamdulillah..

Jahatnya aku.. yaya.. aku memang jahat.. tapi ini demi kupingku.. dan demi hatiku.. daripada aku ngedumel terus sepanjang menari.. dan yaaa setidaknya aku tidak perlu lagi berpikir untuk mencari-cari kapas untuk menyumbat telinga kiriku agar tidak mendengar suaranya.. Astagfirullah..

satu lagi yang membuat aku senang.. karena aku ternyata tidak jahat sendirian.. begitu pernyataan perihal peng-cut-an penari, kami langsung memulai latihan lagi.. si "penari" itu tidak ada.. terlihat didepanku ada sepasang penari yang sedang mengadakan kontak mata, sepertinya mereka sedang mengadakan transfer pikiran mengenai sesuatau yang sama-sama mereka tau.. ntah itu apa.. lalu salah satu dari merka melengos.. menarik napas.. seperti berusaha untuk sabar. Dan akhirnya, seperti tidak bisa menahan amarah lagi ia berkata " sudahlah dia kalo kaya gitu terus di-cut sajalah" masih dengan logat aceh.

Aku senaaaang.. ternyata aku tidak sendirian.. sepertinya bukan cuma aku saja yang merasa begitu.. baguslah.. bukan aku yang aneh.. memang dia yang menyebalkan.. hahaha!!!. Huh dasar dia memang sok bisa, sekali sok memang sok selamanya, tetap saja tidak berubah, masih mengatur-atur orang, tapi masih salah juga. Aku berbaik hati mengajarkannya gerakan-gerakan yang tidak ia kuasai, sebenarnya cuma mo liat reaksinya saja, ternyata dia memang keras kepala, tidak mau diajarin, ya terserahlah, salah-salah saja sendiri, aku hanya perlu menutup mata kiriku agar tidak terpengaruh dengan gerakan ngawurnya dia, dan menyumbat telinga kiriku untuk mengacuhkan semua perintah-perintahnya. habis perkara...