Friday, November 27, 2009

deep drowning..

Semua orang pasti pernah merasa berada di titik paling bawah.
Sedih tak terbendung. seperti tak tertolong.
Dada seperti sulit bernafas, air mata pun rebutan ingin keluar.

Saya merasa sekarang berada di kondisi itu.
Rasanya saya sudah tidak kuat lagi.
Dan kalau sudah begini saya hanya ingin pulang ke Indonesia.

Pekerjaan saya memang sulit, rasanya sudah sering itu diakui oleh orang-orang yang mengetahui kondisinya. Terutama rekan kerja saya, senior saya lebih tepatnya, sebutlah dia itu Senior A. Diantara tim saya yang bersama-sama melakukan proyek ini, saya memang yang paling muda, dan tidak berpengalaman. Iya, proyek ini adalah proyek kerja pertama saya.

Sekilas tentang pekerjaan saya, pada dasarnya memang persoalannya memang rumit. Bahkan Senior A sering bilang `Dari pekerjaan di seluruh perusahaan ini yang paling susah itu pekerjaan di divisi kita, dan dari semua proyek di divisi kita ini, yang paling susah adalah proyek team kita`. Pertama kali mendengarnya, aku masih merasa itu hanya sebuah muslihat untuk mentriger saya agar berusaha sangat keras. Tetapi setelah 4 periode dan menjelang persiapan periode selanjutnya saya makin merasa hal tersebut benar.

Sekilas proyek sulit ini memang bukan hal yang mustahil untuk berhasil. Tetapi perbedaan budaya kerja dua negara ini yang membuat tim ini benar-benar tertekan. Bekerja di Jepang, membuat tuntutan pekerjaan yang dibebankan ke tiap pekerjanya sangat tinggi. Dan hal itu tak luput dari beban yang dikirimkan ke tim kami. Mungkin jika proyek tersebut juga dikerjakan di pabrik Jepang, segala target dan planning itu bisa berjalan dengan lancar. Tapi proyek kami adalah proyek yang ditujukan kepada pabrik Indonesia, bahkan pabrik terburuk di Indonesia mungkin jika dilihat dari segi efisiensi kerjanya.

Tak pelak segala rencana kami itu dibuat berantakan oleh keadaan disana, segala meeting tak berkesimpulan (sudah meetingnya terlambat, banyak bicara, tapi tetap tak berkesimpulan, tak ada data yang dibawa), banyak kesepakatan tak ditepati. Sebenarnya jika proyek ini gagal pun seharusnya tak masalah, tak semuanya harus berhasil, itu pun atasan-atasan kami tau. Tapi pastinya atasan kami pun perlu tahu alasan dibalik tak berhasilnya proyek ini. Dan untuk menjawab hal itu perlu data-data yang memadai, tapi data-data yang saya terima sering tak bisa berbicara, bahkan saya sering meragukan kebenarannya. Grafik demi grafik saya buat, mencoba menganalisa, tapi semua yang saya buat hanya memunculkan sebuah bentuk yang mirip benang kusut. Oh rasanya saya ingin menambahkan pernyataan Senior A dengan `dan diantara pekerjaan yang ada di proyek ini, pekerjaan sayalah yang paling sulit`. Semua bilang begitu, dan manager pabrik disana pun menyarankan tim kami untuk fokus ke pekerjaan saya. Tetapi mereka belum sempat menyentuh-nyentuh pekerjaan saya karena masih berkutat di areanya sendiri. Alhasil saya tetap stuck.

Saya yang tidak berpengalaman dan satu-satunya yang bukan orang Jepang disini hanya sendirian, dan hey.. Sudahkan saya sebut bahwa leader tim kami menghilang karena merasa putus asa? saya tidak bercanda. Leader kami memang menghilang tidak masuk kerja sudah hampir dua bulan. Leader saya yang ganteng dan pintar itu depresi setelah dimarahi bos karena perkembangan proyek kami yang tidak memuaskan. Dan selain saya, hanya dia yang benar-benar tahu pekerjaan saya. Saya seperti kehilangan pelindung, tak punya pembela.

Saya merasa butuh pertolongan, kemudian saya meminta tolong kepada senior A saya itu, dan senior A bilang, memang sistem pelaporan mereka yang buruk, data yang dikumpul tidak dilengkapi informasi yang memadai, jadi bila grafiknya menunjukkan pola tertentu pun sangat banyak faktor yang mempengaruhinya, dan informasi faktor-faktor apa sajanya pun tak dicatat.

Saya merasa lega, sesaat sampai kemudian saya mendengar bahwa ternyata pernyataan senior A itu hanya untuk menghibur saya. Di belakang saya dia berkata kepada rekan saya yang lain bahwa saya hanya bisa menggambar grafik, dan pekerjaan kami bukan untuk menggambar grafik. Semuanya memang benar, tetapi mengapa dia tidak menyebutkan alasan ketidak bisa-an saya? mengapa semua pernyataan mengenai kurangnya informasi yang menyertai data itu tidak disebutkan? Dan kalau memang letak kesalahan itu ada pada saya, mengapa dia tidak bilang saja langsung ke saya?. Oh..

Dan saat ini, saya telah dipecat dari penanggung jawab pekerjaan saya yang sebelumnya. Saya tetap mengerjakan proyek yang sama, hanya saja saya bukan lagi penanggung jawabnya. Saya sama sekali tidak bermasalah soal penggantian ini. Saya tahu sekali kemampuan saya, dan saya ingin belajar. Hanya saja saya sekarang sedang merasa di hempas karena perlakuan senior saya.

Kini saya bahkan merasa tidak sanggup melihat wajahnya, apalagi berusaha fokus untuk melanjutkan pekerjaan saya. Oh.. mungkin saya hanya butuh waktu untuk kembali menata hati dan pikiran saya sebelum senin kembali datang.

Saturday, September 19, 2009

Di keheningan takbir...

Instead of stairing this loneliness.. when all moslem are busy with the takbiran, with new clothes and maybe with opor and ketupat.. the routine that i used to do before i moved here.. but Now..

Tidak ada gemuruh beduk dan suara takbir, hanya suara jangkrik krik..krik..krik.. Di keheningan ini saya berfikir, akankah aku kembali suci esok hari? dengan semua dosa yang kuperbuat selama ini..??

mungkin Allah yang pemaaf dengan mudah bisa memaafkanku.. Begitupulakah dengan kalian?? Walau tak bisa bertatap muka dan berjabat tangan, saya memohon Minal Aidin Wal Faizin.. Hanya atas maaf kalianlah aku bisa kembali suci seperti bayi..

Semoga bisa bertemu ramadhan lagi..

Friday, September 18, 2009

In Japan.. Resume..

akhirnya isi blog lagi..

halo semua yang masih mau mampir hahaha...

this is the first thing i wrote this blog from the place i had to live in 3 years from last January..

JAPAN..

Yap! saya sudah 9 bulan menjadi ekspaktriat bahasa kerennya atau alien di negeri sakura ini. Iya..!! Alien!! itu memang istilah yang biasa digunakan oleh orang Jepang untuk menyebut orang asing. Kartu penduduk asing pun di beri nama `certificate of alien regristration`.

Ngapain saya disini?

Saya bekerja. alhamdulillah saya adalah salah satu dari angkatan pertama program Engineering Development Program for Indonesia yang diusung Perusahaan yang menggaji saya. Program ini mengharuskan saya dan 10 teman saya yang lain untuk menimba ilmu di negeri Sumo ini selama 3 tahun. Menimba pengalaman kerja bersama-sama orang-orang Jepang disini, belajar cara kerja mereka, etos kerja, cara bekerja sama, pola pikir dan tentu saja bahasa. Lalu setelah 3 tahun kami harus mengabdi di Indonesia selama 5 tahun, tentu saja bukan semata-mata buat Indonesia, di Indonesia memang, tapi tentu saja itu demi perusahaan saya juga, karena pangsa pasar terbesar dan tentunya keuntungan terbesar mereka dapatkan dari Indonesia. Jadi program ini tampaknya adalah investasi mereka untuk meraih keuntungan lebih banyak lagi dari ladang keuntungan utama mereka yaitu Indonesia. Begitu rencananya...

Sudah ngapain saja saya??

Terhitung sudah 3 musim saya rasakan. Duinginnya musim dingin atau Fuyu, indahnya sakura di musim semi atau haru, dan gerahnya musim panas atau natsu. Tinggal warna-warni daun musim gugur atau biasa disebut aki nih yang belum dialamin. sebentar lagi.. sebentar lagi.. atau 3 bulan lagi saya genap 1 tahun berada di sini.

Selain training, belajar dan belajar tentunya juga ada jalan-jalan doong..

Dalam setahun ada 3 kali libur panjang yaitu libur golden week saat musim semi, diisi dengan barbeque, mancing, ikut perayaan atau matsuri, dan melihat gunung fuji. Semuanya berkat ajakan para pengasuh program kami.

Selanjutnya ada libur musim panas, yang ini tepat segera saya pulang berdinas ke Indonesia. Yap. Alhamdulillah. Saya memang beruntung. Tidak seperti teman-teman yang lain, sampai saat ini sudah tiga kali saya mengunjungi Indonesia. Untuk bekerja tentunya, bahasa kerennya business trip lah.. hihi.. meskipun harus berjuang melawan jetlag saat kerja karena pengaturan jadwal yang padat, saya sangat senang sekali karena saya bisa melihat ibu, ayah, dan adik saya, dan tentunya pacar saya.. hihi.. hanya tinggal kakak saya saja yang belum sempat saya lihat. Masih sibuk di Bandung.

Berkaitan dengan bussiness trip ini, pacar saya memberitahu bahwa orang-orang yang mendengar cara bekerja saya ini menjadi terkagum-kagum. Tidak heran si, karena sepintas memang kedengarannya demikian. Setengah bulan bekerja di Jepang dan setengah bulannya lagi bekerja di Indonesia.. what a life?? seems like I am an important person right?? hehehe..

Jujur saya pun merasa demikian, betapa beruntungnya saya. Selain bisa mengunjungi Indonesia secara gratis tiap bulan, saya juga merasa beruntung karena dipercaya untuk mengambil bagian penting dari proyek besar ini. Hey, saya ini belum punya pengalaman loh?? tidak takut gagal apa mempercayai saya?. Dan mereka selalu memuji saya, walaupun menurut saya pekerjaan saya tidak membuahkan hasil, mereka tetap memberikan support. Baiknya supervisor dan senpai saya. Mereka ganteng-ganteng loh, dan baik hati. Si Leader sangat ganteng dan pintar, sayang sudah punya dua anak. Nah si Senpai lumayan ganteng, dan masih single serta baru putus dari pacarnya yang di Italy, sangat amat lucu, menyenagkan, perhatian, dan baik hati, sayang rada sinting. Mereka berdua menjadi pelengkap kebahagiaan saya. Selain karena sering ditraktir makan malam, mereka juga selalu memberi support yang buanyaaaaak sekali terutama soal membawakan barang-barang saya yang buanyak kalo habis dari Indonesia.. hehehehe.. Tidak-tidak, bercanda-bercanda.. support kerjaan tiada tara sungguh yang luar biasa.

Balik lagi ke soal jalan-jalan saat libur, saat libur musim panas ada dua rencana dahsyat yang sudah di canangkan jauh-jauh hari. yaitu mendaki gunung fuji dan pergi ke Tokyo untuk melihat Tokyo Tower dan tentu saja Disneyland!! rasanya tidak afdol ya kalo ke Jepang tidak ke Tokyo dan ke Gunung fuji.. ya gak sii?? lumayan sukses jalan-jalannya, kecuali yang mendaki gunung fuji, selain karena bendera merah putih yang dibawa jauh-jauh dari Indonesia itu tertinggal di apartement, cuaca yang buruk membuat kami hanya bisa melihat kabut. Alhasil pendakian dibatalkan.

Tinggal satu libur panjang lagi yang belum dirasakan.. Libur akhir tahun.. teman-teman sebagian besar berencana pulang ke Indonesia, sudah pada beli tiket, tiketnya sudah di tangan pula katanya. Tetapi saya tidak pulang, karena sudah sering bolak-balik kan, tapi sebenernya sih emang pingin ngerasain hiruk pikuk tahun baru di luar negeri, hehe kedengarannya norak ya??
Tetapi memang itu alasannya,, Sebentar lagi Batari dan Ubi juga akan datang kesini, saya akan mencanangkan untuk merasakan malam pergantian tahun bersama mereka. Harusnya si sang pacar ikutan juga, tetapi pacar lebih memilih mengunjungi saya tahun depan saja saat musim semi. Semoga jadi saja semuanya... amiiin..

After all.. saya mengucap syukur tak terhingga atas rahmat Tuhan yang luar biasa menimpa saya saat ini. Sungguh saya amat merasa sangat beruntung.

Tinggal di luar negeri tidak pernah menjadi impian saya. Apalagi dapat gaji bukan rupiah.. jauh diluar dugaan saya.

Meski banyak pula kesedihan melanda, berantem besar misalnya hingga tidak sapaan sampai saat ini (ya..ya.. aku tahu ini aib tapi ini adalah masalah terbesar saya sampai saat ini dan belum juga ada cahaya terang yang menunjukan ini akan berakhir), atau seperti saat ini menyendiri saat malam-malam mendekati lebaran saat yang lain sedang bercengkerama dengan keluarga tercinta setelah berjam-jam mengikuti hiruk pikuk mudik. Jujur saya saat ini sedang bersedih karena tidak bisa membantu mama menjaga toko yang sedang ramai pengunjung. Bersedih karena membayangkan tidak bisa mencium tangan dan pipi mama papa sesudah solat ied untuk sungkem. Bersedih.. homesick.. sungguh sedih..

Tapi.. Karena itulah saya menulis ini.. Mengurutkan semua keberuntungan yang Allah berikan untuk saya selama ini.. Agar saya mengingat kembali bahwa tak sepatutnya saya sering bersedih.. Karena saya beruntung..

Ya.. saya beruntung.. jadi nikmatilah hidupmu Uqi..

dan Nikmat Tuhanmu yang mana lagi kah yang engkau dustakan??

Lets say.. Alhamdulillah..