Thursday, November 1, 2007

Lebaran = Baju baru, tanya kenapa??

Saya baru membaca sebuah postingan dari Atiek yang berjudul THR.
Saya jadi ingin berbagi cerita tentang pembagian zakat di kampung saya.
Setiap tahun keluarga ibu saya yang memang semuanya pedagang selalu berbagi zakat perdagangan setiap malam beberapa hari sebelum lebaran.
Karena sudah sering, metode pembagian zakatnya pun sudah mengalami peningkatan mulai dari yang buka pintu, lalu bagi2 sembarangan sampai akhirnya pemberlakuan kupon dan pembentukan jaringan distribusi kupon zakat pun mulai diberlakukan. Wow keren juga yah kampung saya.. Yah semuanya ditujukan agar penyebaran zakat bisa merata.. Jadi tidak ada yang dobel mendapatkan zakatnya.. Kasihan kan buat janda2 tua kalo harus berebutan.. Dengan adanya kupon, maka orang2 yang lemah secara fisik tetap terjamin haknya.. tetap kebagian zakat juga..
Sebelumnya saya hanya berperan sebagai penonton acara pembagian zakat itu.. terkadang juga ditugaskan untuk membantu. Namun terhitung sejak tahun 2005, karena orang tua saya beralih profesi menjadi pedagang alhasil keluarga kami juga menjalani rutinitas semacam itu..
Ternyata memang dihari2 menjelang lebaran, zakat menjadi salah satu harapan bagi sebagian orang untuk mendapatkan baju baru. terutama untuk anak2 mereka.. Yaaah memang cuma 1 hari itu anak2 mereka punya harapan dapet baju baru, tetapi yang menarik adalah tradisi meminta bukanlah sesuatu hal memalukan bagi bangsa ini. Hampir setiap hari toko saya didatangi ibu2 untuk meminta zakat tahunan kami, terutama hari2 mendekati lebaran. Jawaban kupon zakat sudah habis membuat mereka memasang muka penuh penderitaan. Tak urung sang bunda pun tak tega dan akhirnya manambahkan jatah zakat untuk ibu2 itu. Pemberlakuan kupon pun tak berhasil membuat para penadah zakat itu tertib. Aksi dorong2an tetap saja terjadi. Padahal mereka sudah terjamin tidak kehabisan zakat karena mereka memegang kupon. Cerita lucu pun tak urung terjadi. Pakde saya membagikan zakat dengan cara membagi2kan sepatu/sandal untuk para wanita. Ada seorang nenek tua datang ke toko saya. Beliau bilang habis mengambil zakat ditempat pakde saya sambil menunjukkan sepasang sandal hak tinggi bermerk Rindi. Beliau datang dengan keadaan senang campur bingung. Mau diapakan sendal ini? Sontak seluruh orang yang ada di toko saya tertawa. Mungkin pikiran kami sama. Membayangkan ketika sang nenek menggunakan sanadal itu. haha. jahatnya saya. Ada yang berniat membeli sendal itu tampaknya. Syukurlah zakat itu akhirnya berguna bagi sang nenek. Setidaknya saya tidak kuatir si nenek suatu hari akan jatuh karena memakai sendal itu.
Lebaran memang menjadi hari besar bangsa ini, 1 hari dalam setahun yang penuh dengan persiapan.. Lebaran memiliki arti yang berbeda bagi sebagian orang. Orang yang bijak mengartikannya sebagai hari untuk introspeksi diri, sebagai hari kemenangan penuh pemaafan dan dimaafkan. Hari bersilaturahmi. Tetapi disisi lain lebaran adalah sebuah kesempatan untuk mendapatkan uang angpau, pulang kampung, terbebas dari tugas kuliah, makan opor ayam, berekreasi bersama keluarga. Sisi lainnya lagi adalah momen besar untuk meraih keuntungan berlipat ganda, menaikan harga-harga sudah merupakan hal yang pasti untuk para pedagang, tak terkecuali keluarga pedagang macam ibu saya. Dan yang menjadi sebuah momok adalah lebaran adalah kesempatan untuk mempunyai baju baru. Inilah yang menjadi sebuah kesalah pahaman di negeri ini. Ditambah sifat kental konsumerisme bangsa kita. Saya pernah berbicara tentang hal ini dengan seorang teman mengenai sifat sering gonta-ganti handphone seorang teman, mengenai pusat berbelanjaan yang menjamur, rating sebagai pasar mobil mewah terbesar, dan negara asal turis pembelanja termahal di Singapura sebagai hal yang kontradiktif dengan keadaan ekonomi bangsa ini di media-media.
Balik lagi soal baju baru, adalah hal yang sangat mengerikan jika hal ini berdampak pada pingsannya ibu2 tua, patahnya kaki karena terinjak2 bahkan hingga merenggut nyawa seseorang. Tapi jika dilihat dari sisi lain, bukankah itu merupakan satu2nya hari kebahagiaan bagi mereka? kapan lagi mereka memiliki baju baru?? Hei orang2 yang suka berganti2 handphone, yang suka berbelanja di luar negeri, yang suka berganti2 mobil mewah dan yang selalu membeli baju lebaran mewah, adakah kalian memikirkan nasib kami??
Hai orang-orang pintar, pengusaha sukses yang bisa meraup keuntungan bermilyar-milyar tiap tahunnya. Bisakah kalian memberikan sedikit saja waktu dan kepintaran kalian untuk kami golongan papa, yang miskin, yang bodoh karena tidak sekolah, untuk sebentar saja memikirkan cara agar kami bisa berkesempatan mendapatkan hak kami. Agar kami tidak perlu berdesak-desakkan mengambil hak kami?
Hai departemen agama, kemanakah amanah uang yang kalian dapat untuk kami?
Saya rasa 2.5% dari tiap-tiap orang yang sudah memenuhi ketentuan zakat dinegeri ini jika dikumpulkan pasti cukup untuk mengubah hidup mereka, setidaknya pola pikiran mereka. Zakat bukanlah hanya sekedar uang yang bisa digunakan untuk membeli makan atau baju saja. Zakat juga bisa digunakan sebagai modal.
Saya tertarik dengan konsep Baitul Mal yang diutarakan ayah. Baitul mal adalah semacam bank amal untuk menampung zakat mal dari tiap-tiap orang. nantinya bank ini yang akan memikirkan cara untuk mempergunakan uang itu. Termasuk usaha apa yang dapat ditempuh oleh orang-orang miskin itu. tentu saja konsep tersebut tak lepas dari peranan orang-orang pintar yang mempunyai kemampuan membuka peluang usaha, yang mau memberikan saran tentang usaha terbaik dan langkah-langkahnya. Orang-orang miskin itukan bukan hanya tidak mempunyai modal, tetapi mereka juga tidak sekolah, jarang sekali yang tau usaha apa yang berpeluang besar sekarang ini, apalasi tahapan yang harus dilakukan. Bagaimana bisa maju..
Saya rasa sekarang bukan saatnya lagi memanjakan mereka dengan zakat dengan metode pembodohan macam itu. Saya rasa sekarang adalah saatnya aksi sosial dengan intelegensi tinggi. Mungkin bisa saya sebut dengan Berzakat Pintar. Bukan hanya materi angka-angka dalam kertas peruri yang diberikan tetapi juga sedikit ilmu dan peluang usaha bagi mereka. Tentunya hal ini dapat menjadi suatu langkah mengubah pola pikir mereka. Mereka menjadi terdorong untuk bertanggung jawab atas apa yang telah mereka terima dan bisa menghasilkan uang sendiri. Propaganda "malu untuk tidak berusaha" mungkin bisa disumbangkan oleh kalangan media. Sekali-kali amal untuk memberitakan propaganda sosial boleh dong.. jangan hanya gosip artis saja yang digembargemborkan.
Untuk usahanya, mungkin busines plan dari peserta salah satu lomba bisnis bisa diaplikasikan. Tinnggal siapa orang yang berkemampuan yang mau membimbing mereka?? dan tentunya penggalangan dana 2.5% itu..
Bukankah itu hak mereka???
Ada yang mau mencoba???

Q cosultant dan Perancangan Pabrik

Pagi ini saya membuka mata dengan sedikit pusing ditambah dengan keadaan kamarku yang berantakan membuat saya enggan bangun pagi ini, merapikan kepala dengan guling saja sudah membuatku bermimpi lagi. Saya membuka mata untuk kesekian kalinya, dan akhirnya.. satu.. dua.. tiga.. HUP!! Saya berhasil mengangkat kepala saya, leher, dan akhirnya punggung. Berantakan sekali..
Kulihat jam weker berwarna merah sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Yaampuuun saya tidur 14 jam tadi malam!! Pantas saja.. Kebablasan pembalasan dendamku..

Tadi malam saya memang berniat untuk membayar hutang tidur yang telah saya pinjam 4 hari kemarin. Setelah seluruh deadline tugas ditumpuk hari senin plus-plus ujian Komunikasi Profesional yang saya kerjakan tanpa modal apapun. ” dikelas tidur, tidak punya catatan, dan tidak baca slide kuliah sebelumnya ”. Untung masih punya slide kuliah. Dasar orang Indonesia sudah begitu masih mencari-cari kata untung.

Selesai hari senin saya masih punya tugas yang menjadi momok semester ini yang dikumpulkan hari rabu sebelum kegiatan perkuliahan dimulai dimanapun penjuru ITB, yang biasanya saya kerjakan MULAI hari JUMAT selesai SELASA MALAM sekarang saya hanya punya waktu untuk memulai SELASA PAGI.. saya hanya memulai membuka komputer dengan pertanyaan ”mau selesai kapan tugas ini???”. Ternyata lutut yang sudah bergetar-getar senin kemarin masih belum bisa beristirahat, benar saja dengan segala niat ” yang penting selesai, bodo amat ah, daripada ga ngumpulin” saya berhasil menutup komputer pada jam setengah 2 malam setelah layout kantor lengkap dengan dinding dan pintu-pintunya yang membuat komputer saya menjadi lemot, selesai saya gabungkan dengan layout pabrik dan pelayanan pabrik lainnya. Folder pun telah dirapikan dan diberinama ”plo modul 6 print”. Pengerjaan plo tercepat yang pernah saya lakukan. Tinggal print akhirnya. Saya pikir tidak butuh waktu lama untuk mengeprint, Tetapi antrian di SUNRISE tempat penerima jasa print kertas-kertas besar yang jadi membuka layanan 24 jam setelah pada hari rabu minggu kemarin penuh antrian mahasiswa semester 7 TI ITB yang hingga pukul 5 pagi masih mengantri untuk mengeprint kertas-kertas berukuran A0 membuat saya baru selesai jam 4 pagi. Fiuuhh.. Akhirnyaaa tinggal menunggu matahari terbit untuk ke kampus menyerahkan tugas pemakan waktu, tenaga, pikiran dan uang gaji protokoler saya ini (yang ini benar-benar sial!).

Ditengah-tengah segala keruwetan aktivitas minggu kemarin, saya beruntung punya partner tugas yang punya pemikiran yang sama dengan saya, selain karena sama-sama mempunyai huruf Q di nama panjang, kami sama-sama santai, dan untuk tugas yang satu ini kami sama-sama mempunyai need of achievment yang rendah. Hal itu membuat kami di semester ini tidak terlalu terbebani oleh tugas 10 minggu tanpa henti itu. Kelebihan yang lain adalah partner saya selalu mengerjakan laporannya. Dari 6 tugas yang telah diberikan saya belum pernah membuat laporan sama sekali. Jadilah pekerjaan saya benar-benar lebih santai dari yang lain.

Partner saya namanya Ika, lengkapnya Ika cinta musik. Dia dipanggil begitu karena memang dia cinta musik, dia bisa main gitar, biola, dan ika adalah vokalis band, kecintaannya terhadap musik dia abadikan dengan nama emailnya
ikacintamusik@yahoo.com yang sekarang sudah tidak berfungsi karena ada orang iseng. Selain cinta musik, dia juga cinta jurnalistik, makannya dia menjadi pimpinan umum Bulevard, semacam tabloid yang beritanya selalu ditunggu-tunggu mahasiswa ITB karena pemberitaannya selalu heboh. Yang paling saya inget waktu itu Bulevard menampilkan topik utama seputar mahasiswa gay dan lesbian di ITB. Mungkin kecintaannya pada bidang tulis menulis inilah yang membuat saya tidak pernah membuat laporan tugas kami.

Ika adalah teman baru pertama saya di ITB. Saya sudah lupa kapan tepatnya kami berkenalan, kalu tidak salah waktu OSKM, dan entah gimana ceritanya saya jadi cukup sering ke kosannya diawal-awal semester pertama kuliah. Mengerjakan tugas kontek, dan yang paling saya ingat adalah kami pernah begadang sampai waktu sahur tiba dengan hanya bernyanyi-nyanyi teriak-teriak dengan gitarnya pake suara satu dan dua segala lagi. Haha.. kalo inget itu saya jadi suka tertawa sendiri menebak-nebak bagaimana pendapat orang yang mendengar kami. Puasa-puasa kok bukannya ibadah.

Saya termasuk orang yang sulit merasa cocok dengan orang lain, untuk menjadi akrab dengan mudah di awal perkenalan merupakan kelebihan saya. Tetapi untuk membuat keakraban itu sebuah kecocokan merupakan hal yang jarang saya punya. Makanya saya hanya punya sedikit sahabat. Ika adalah salah satu dari sedikit orang yang saya merasa cocok di ITB dan saya bersyukur sekali bisa menjadi partner tugas dia di semester ini. Saya hampir putus asa mencari partner karena hampir setiap orang sudah mempunyai partner sendiri, terlebih karena orang beranggapan saya pasti akan satu partner dengan pacar saya yang mempersukses tidak adanya orang yang mengajak saya menjadi teman kelompoknya. Begitupun Ika, sebelumnya dia sudah mempunyai Zul seorang teman laki-laki kami, tetapi akhirnya Zul menjadi partner pacar saya karena kami berempat sama-sama merasa lebih baik mempunyai partner yang bergender sama untuk mempermudah proses pengerjaan tugas yang menuntut pergadangan semalam suntuk itu. Jadilah saya dengan Ika dengan nama perusahaan Q consultan dengan tag line ”Consulting for Your Better Layout”.

Qconsultan : berarti Fadilla TourizQua Zain dan Aisyah KhulQi
Qconsultan : berarti Kunci keberhasilan layout Anda (cara membaca Q mirip dengan kunci dalam bahas Inggris bukan??)
Qconsultan : dengan logo menyerupai bentuk kaki yang melambangkan tahapan menuju yang lebih baik.
Qconsultan : Kaki juga berarti ika dan Uqi. Yang ini memang rada maksa.

So berminat konsultasi soal rancangan layout perusahaan anda pada kami??